Diculik Kelelawar
(Cianjur- Jawa Barat)
Suatu siang, lima orang anak sedang bermain di sekitar
perumahan yang tak jauh dari pegunungan Gede-Pangrango. Begitu asiknya hingga
tak mengenal waktu. Penduduk setempat tak ada yang melarang, karena hal
tersebut biasa saja menurut pandangan mereka.
Permainan petak umpet masih terasa semakin menyenangkan
meskipun saat itu jam telah menunjukkan pukul 17.30. hingga akhirnya salah satu
darinya sulit ditemukan. Anak yang satunya ini dikenal sangat pintar mencari
tempat bersembunyi.
Hingga
permainan berakhir, Amir masih belum dapat diketahui keberadaannya. Sehingga,
mereka mulai merasa takut. Salah satu dari keempatnya datang ke rumah Amir,
fikirnya Amir mungkin telah pulang.
Namun,
orang tuanya benar-benar tidak mendapati Amir pulang ke rumah. Karena sangat khawatir,
orang tua beserta teman-teman Amir berkeliling kampung dan bertanya ke setiap
rumah.
Tak ada yang mengetahui keberadaan Amir satupun. Akhirnya
kepala desa berinisiatif untuk mencarinya dengan mengerahkan seluruh pemuda dan
tetua kampung. Daerah pedesaan telah bersih disisir tim pencarian. Keterangan
yang di dapatkan tidak memuaskan. Ada yang memberi saksi melihat Amir siang
hari, adapula yang memberi keterangan
melihat Amir tengah berlari-lari di sekitaran rumah. Semuanya tidak memberikan
keterangan yang jelas.
Tiga
hari lamanya Amir hilang. Ada keterangan warga sempat mencari ke sekitar
pegunungan. Nihil, tak ada satupun yang menjadi pencerah keberadaan Amir.
Menyebar
kabar bahwa Amir diculik oleh jelmaan Kalong
atau yang biasa kita kenal dengan kelelawar. Karena menurut kepercayaan tetua
kampung, sore hari siluman kelelawar berkeliaran mencari magsa.
Setelah
kejadian itu, sebagian warga kadang mendengar angin yang bertiup seperti suara
tangisan Amir yang merintih ingin pulang.
Hingga
saat ini penduduk Cipanas Kabupaten Cianjur meyakini cerita tentang Amir.
Seorang anak yang hilang diculik mahluk yang menjelma menjadi kelelawar besar.
Sehingga lewat pukul 17.00 tak ada anak yang dizinkan bermain oleh orangtuanya.
Kisah ini telah menjadi
dongengan khas yang secara turun temurun tersebar dikalangan warga cianjur. Walaupun
begitu perihal nama anak yang konon katanya diculik kelelawar dan menjadi
jelmaan kelelawar masih menjadi pertanyaan besar. Setiap orang yang
menceritakan kisah tersebut sepertinya memiliki versi tersendiri dan membuat
nama sesuai keinginannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar