Kamis, 15 November 2012

Folklore


Diculik Kelelawar
(Cianjur- Jawa Barat)

Suatu siang, lima orang anak sedang bermain di sekitar perumahan yang tak jauh dari pegunungan Gede-Pangrango. Begitu asiknya hingga tak mengenal waktu. Penduduk setempat tak ada yang melarang, karena hal tersebut biasa saja menurut pandangan mereka.
Permainan petak umpet masih terasa semakin menyenangkan meskipun saat itu jam telah menunjukkan pukul 17.30. hingga akhirnya salah satu darinya sulit ditemukan. Anak yang satunya ini dikenal sangat pintar mencari tempat bersembunyi.
         Hingga permainan berakhir, Amir masih belum dapat diketahui keberadaannya. Sehingga, mereka mulai merasa takut. Salah satu dari keempatnya datang ke rumah Amir, fikirnya Amir mungkin telah pulang.
Namun, orang tuanya benar-benar tidak mendapati Amir pulang ke rumah. Karena sangat khawatir, orang tua beserta teman-teman Amir berkeliling kampung dan bertanya ke setiap rumah.
Tak ada yang mengetahui keberadaan Amir satupun. Akhirnya kepala desa berinisiatif untuk mencarinya dengan mengerahkan seluruh pemuda dan tetua kampung. Daerah pedesaan telah bersih disisir tim pencarian. Keterangan yang di dapatkan tidak memuaskan. Ada yang memberi saksi melihat Amir siang hari, adapula  yang memberi keterangan melihat Amir tengah berlari-lari di sekitaran rumah. Semuanya tidak memberikan keterangan yang jelas.
          Tiga hari lamanya Amir hilang. Ada keterangan warga sempat mencari ke sekitar pegunungan. Nihil, tak ada satupun yang menjadi pencerah keberadaan Amir.
Menyebar kabar bahwa Amir diculik oleh jelmaan Kalong atau yang biasa kita kenal dengan kelelawar. Karena menurut kepercayaan tetua kampung, sore hari siluman kelelawar berkeliaran mencari magsa.
Setelah kejadian itu, sebagian warga kadang mendengar angin yang bertiup seperti suara tangisan Amir yang merintih ingin pulang.
          Hingga saat ini penduduk Cipanas Kabupaten Cianjur meyakini cerita tentang Amir. Seorang anak yang hilang diculik mahluk yang menjelma menjadi kelelawar besar. Sehingga lewat pukul 17.00 tak ada anak yang dizinkan bermain oleh orangtuanya.
           Kisah ini telah menjadi dongengan khas yang secara turun temurun tersebar dikalangan warga cianjur. Walaupun begitu perihal nama anak yang konon katanya diculik kelelawar dan menjadi jelmaan kelelawar masih menjadi pertanyaan besar. Setiap orang yang menceritakan kisah tersebut sepertinya memiliki versi tersendiri dan membuat nama sesuai keinginannya.